Gunung Kawi yang memiliki keringgian 2551 Mdpl ini masuk
dalam rangkaian pegunungan Putri Tidur, berada di kawasan Malang Jatim.
Gunung Kawi namanya belum menggaung di dalam dunia pendakian tapi cukup
terkenal dengan Pesugihannya. Tgl 15 Januari 2016 saya dan 2 teman ku
pria dan wanita memutuskan melakukan pendakian ke Gunung Butak via
gunung Kawi, Pkl. 22:00 wib kita naik motor dari Surabaya sampai di
Keraton Gunung Kawi Pkl. 03:00 Wib. Kita langsung melakukan perijinan
dengan biaya registrasi seikhlasnya, tapi petugas tersebut
memperingatkan kita kalau mau melakukan pendakian ke Gunung Kawi tidak
boleh ganjil. Tapi karena si petugas melihat kita jauh2 dari Surabaya
akhirnya diperbolehkan dengan catatan "kalaupun ada apa2 harus
menanggung resikonya sendiri" dan kita pun berunding sebentar dan
memutuskan untuk melanjutkan pendakian Pukul 07:00 wib. Sekalian
istirahat sejenak sambil sarapan. Jam 07:00 pun kita bergegas mulai
mendaki. Singkat cerita, jam 12:30 kita sampai di Puncak Pitrang
istirahat sejenak sampil makan siang. Lalu jam 13:30 perjalanan kami
lanjutkan sampai di Puncak Batu Tulis jam 16:00 dan kita putuskan untuk
bermalam disini. Ketika malam hampir larut kita sudah lelap tidur tiba2
kita dikejutkan suara desisan ular, kita pun bangun tapi gak ada yg
berani bersuara dan keluar tenda. Suara desisan itu keras sekali selama
15 menit. Setelah tenang kita berusaha untuk tidur tapi tidak bisa
tidur, jam 01:30 kita dikagetan lagi dengan suara derap kaki yang
terhenti. Karena saking penasaran aku coba intip buka tenda sedikit,
ternyata ada sesosok pria yang duduk diatas batu menoleh kearah ku
sambil senyum. Karuan saja kita langsung berusaha untuk tidur dan berdoa
sebisa mungkin. Pagi hari jam 5 kita bangun tanpa menghiraukan
peristiwa malam tadi karena kita asyik menikmati sunrise yang
menghangatkan tubuh kita. Jam 07:30 kita lanjutkan perjalanan dari Pucak
Batu Tulis. Ketika masuk Hutan tiba2 kabut datang dengan pekatnya, kita
pun merapatkan langkah kita supaya tidak berjauhan karena jarak pandang
kita kurang lebih 1m dan benar saja kita keluar dari jalur pendakian cukup jauh
sekali. Selama 1,5 jam, kita bingung sekali mencari jalur yang tertutup
tebalnya kabut. Ketika itu juga kita dikagetkan dengan kerangka manusia,
pikiran pun tambah kacau. Setelah kita foto2 kerangka tersebut dan kita
Do'a kan seketika itu juga kabut hilang dan jalur pendakian terlihat
jelas. Sekitar ham 12:00 kita sampai disavana Sukmo Ilang, dari savana
Sukmo Ilang sini jalur mulai gak jelas. Maklum Gunung Ini masih belum
dinikmati para pendaki, setelah itu kita akan melewati hutan Cemoro
Kandan Moyopodo (tempat pemujaan) dan sampailah kita di Sabana Butak jam
16:30 kita pun buka tenda dekat pancuran sumber air. Malam pun semakin
larut dan sunyi kita pun bergegas untuk tidur, dan kita pun dikagetkan
lagi dengan suara2 perempuan tertawa cekikikan lalu menangis, suara anak
kecil tapi kita pun tetap berusaha berdoa dan secepatnya tidur. Tidak
sampai disitu saja, ketika jam 09:00 wib kita bergegas balik pulang, dan
kabut pun datang dengan pekatnya dan ketika itu pula kita berkutat
disabana Butak dari Pancuran Air sampai ke Sumber Air satunya lagi
sebanyak 4x selama 2 jam, kita putuskan untuk berhenti sembari menunggu
kabut pergi kita berdoa dan kabut pun lambat laun hilang. Lalu kamipun
melanjutkan perjalanan dengan jelas tanpa ada kendala lagi sampai di
Keraton Gunung Kawi pas kumandang Magrib.
SELESAI~
Cerita dari @anas_achmad_ partner @gunungmistis
1 Comments
jannn ngeriii&seru Boskuu,,kalo ditelusuri di sabana tempat anda menemukan kerangka,memang dlu pernah ada seorang jasad wanita yg ditemukan meninggal dstu,dgn posisi duduk&kepala terpisah.Semoga damai dan diberikan ketenangan di alam sana.Aamiinn
BalasHapus