PENAMPAKAN KUNTI DI GUNUNG PENANGGUNGAN
Ini kisah gw waktu nanjak tahun kmaren.
Ketika itu gw dan tmen2 gw ngopi di Surabaya. Kami bertiga punya
inisiatif naek gunung pas akhir pekan. Setelah rundingan selama beberapa
hari, akhirya kami memutuskan ke gunung Penanggungan, Trawas-Mojokerto.
Rencananya kami berangkat hari kamis, namun karena tmen gw ada acara
mendadak, akhirnya kami berangkat hari jum'at & turun sabtu. Jum'at
pagi kami prepare dirumah tmen gw. Semua perbekalan udah masuk keril
masing masing. Setelah menimbang pendapat kami memilih jalur Tamiajeng.
Habis shalat jum'at, kami berangkat ke pos perijinan. Waktu tempuh dari
Sidoarjo ke Trawas kira kira 1jam 30menit. Setelah sampai sana kami
langsung parkir motor dan menuju pos perijinan. Kami memulai pendakian
setelah Maghrib. Dari pos perijinan (pos1) sampe pos 2 tmen2 gw terlihat
santai. Namun ditengah perjalanan, tmen gw si A terlihat aneh, si B pun
ngajak break sebentar. Setelah reda, kami melanjutkan ke pos 2.
Sesampainya di pos2, keadaan sangat sepi, warung pun tutup. Kami
memutuskan untuk lanjut ke pos 3. Untuk mengurangi ketegangan, kami
putar musik. Setelah sampe pos 3, tmenku si A denger orang jalan dari
arah semak, kami semua dengar. Perasaan kami senang karna ada temen
mendaki. Semakin lama suara makin mendekat, namun tak kunjung keluar.
Akhirnya kami memutuskan lanjut ke pos 4. Jarak tempuhnya pendek namun
menanjak. Temen gw si B jalan paling belakang gw ditengah. Disela
perjalanan si B ngerasa ada yg ngikutin di belakangnya. Jalannya pun
melambat hingga ia tertinggal beberapa meter di belakang gw. Setelah gw
nengok belakang, muka si B pucat pasi. Akhirnya gw samperin sama si A
& break sebentar. Lalu minum, gw suruh ngelanjutin perjalanan &
si B yg paling depan, sedangkan gw paling belakang. Sampainya di pos 4,
si A maksa lanjut, dengan terpaksa kami lanjutkan ke puncak bayangan.
Ketika break di tengah perjalanan, gw ngelihat kayak ada orang
ngelambaikan tangan kearah kami nggak seberapa jauh dibawah kami. Gw dan
si B memutuskan turun, sampai pos 4 pun kami tak melihat orang itu.
Kami ber 2 mulai merinding dan memutuskan cepat2 balik ke atas. Dan
bertemu si A, langsung kami lanjutkan perjalanan. Sesampainya di puncak
bayangan kami lega, karena ada sekitar 6 tenda berdiri. Sambil menyapa
mereka dan mencari tempat yang pas untuk tenda. Si A mulai masak, buat
kopi sebentar, dan kemudian bantuin gw sama si B pasang tenda. Setelah
tenda berdiri, kami masukkan semua barang, makan, ngopi & kemudian
tidur. Pukul 4.00 pagi, kami bangun, mulai memasak, sarapan, ibadah
shubuh & dilanjutkan naik ke puncak. Jarah tempuh kira kira 1 jam.
Setelah nyantai diatas, jam 7.00 kami memutuskan turun ke tenda.
Sesampainya disana, si A langsung buka omongan kalo perjalanan dari pos 1
ke pos 2 ia melihat bayangan hitam lari cepat di antara pohon. Di pos 2
ia merasa seperti diawasi seseorang. Si B pun melanjutkan cerita bahwa
waktu ia ketinggalan, ia menoleh ke belakang dan melihat mbak kunti
mengikutinya dan itu tepat dibelakangnya si B, katanya dia mau lari ngga
bisa mau teriak pun ngga bisa. Lalu waktu turun kebawah sama gw, ia
merasa nggak enak dan juga melihat ada yang mengawasi dari semak semak.
Setelah panjang lebar cerita, kami memutuskan berkemas dan langsung
turun ke pos perijinan. Saat perjalanan, mereka menceritakan dimana ia
melihat sesuatu yang aneh, dan di tempat-tempat itu, kami mengambil
langkah cepat, karna takut kalo makhluk itu masih ada disitu. Itulah
kisah yg gw alami. Sekian, terima kasih... SELESAI
narasumber @suhadisg partner @gunungmistis
Bagi yang punya cerita, foto atau hal-hal yang berbau seram waktu di gunung bisa share ke Hayyirosyada@gmail.com atau dm ke line : hayyirosyada
0 Comments