Ngetrip selawase
Ngetrip selawase
  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Cerita Dari @nugraharizal93

Kami 11 orang diantaranya Rizal(saya), Ricky, Egi, aries, Eva, Dadan, galih, fitri, Harri, Alvi, tiyas mendaki Gunung Ciremai via Apuy berangkat kira2 jam 10 an dengan cuaca hujan gerimis. Di pos 2 kami beristirahat, kemudian sholat karna hujan sudah reda sedari tadi. akhirnya Lanjut ke pos 3 hujan kembali turun dengan intensitas tinggi, melewati pos 3 cuaca pun semakin dingin, hujan makin deras, membuat salah satu teman kami Eva terkena gejala hipotermia yang terpaksa mendirikan camp darurat sebelum pos 4. Karena hari semakin larut dan hujan belum mereda kami pun putuskan berisitirahat. 
Esok harinya Eva dirasa sudah sangat membaik, kami pun mulai berjalan jam 9 pagi, (karena hujan reda jam segitu) carier kami tinggal ditendanya. Kami sempat menemui beberapa rombongan pendaki yang turun menuju basecamp tetapi ketika kami sampai puncak hanya kami pendaki yg naik/mendaki dihari itu.
Dan ketika kira-kira jam 2 siang, Alhamdulillah kami sudah mencapai puncak majakuning gunung tertinggi di Jabar ini. Sembari menikmati panorama puncak kami pun berfoto untuk mengabadikan momen karena cuaca pun sangat cerah saat itu. Disini sebenarnya saya sudah merasakan hal-hal yang ganjil seperti mendengar suara-suara aneh yang berbisik di telinga saya namun tak pernah saya hiraukan. 
Kami pun memutuskan turun jam 15:30 an. Saya dan Ricky memutuskan turun duluan karena kita kehabisan air minum & berniat mencapai tenda lebih dulu untuk memasak menu makan sore. Di goa Walet saya dan Ricky mengambil air & ketika selesai, saya jalan duluan hanya beda beberapa langkah saja dgn Ricky, sedang teman2 yg lain sudah berada di depan kami. Saya pun memberi kode "wooooyyy". Didepan sana Egi menyahut "uuuuuyyyy" (faktanya menurut penjelasan Egi ketika kami sudah pulang dari Ciremai itu bukan suaranya. Lalu suara siapa?). Dirasa dekat saya pun mempercepat langkah untuk menyusul mereka tapi "kenapa tdk tersusul juga?" Pikirku. 
Setengah sadar rambu petunjuk arah Palutungan dan Apuy yg kulihat saat naik tetapi tidak terlihat saat turun. Karena saya tau arah turun jalur Apuy ke kanan saya terus berjalan. Tetapi teman2 yang lain tetap tidak tidak tersusul juga didepan sana. sayapun mempercepat langkah dan Tanpa sadar saya sudah tersesat, saya benar-benar sendiri saat itu. Berusaha tidak panik saya tetap berjalan sambil berdo'a dan berdzikir, mengikuti jejak kaki bekas pendaki lain yang semakin lama semakin pudar tergerus hujan yang makin membesar. Tersadar saya sudah berada di pos 4 tetapi, jalur Palutungan. Sedang saya naik lewat jalur Apuy. Dirasa sudah menemukan jalur pendakian, saya teruskan berjalan cepat tanpa berpikir utk kembali lg ke jalur Apuy sebelumnya. Yang terpenting saya selamat sampai kebawah. 
Hujan terus mengguyur dengan lebatnya. Saat dihutan seolah ada banyak sosok yg memperhatikan saya saat itu, kudengar suara2 aneh yang tidak saya hiraukan. Saya juga serasa diikuti sedari tadi berjalan. Leher dan punggung saya benar-benar sangat berat saat itu sekujur tubuh saya benar-benar merinding. Jujur seberaninya saya, ini pengalaman pertama saya merasa seperti ini. Beruntung semua rasa itu hilang saat saya sampai di pos 2 Palutungan. Disitu sy tdk merasakan merinding lagi. Suara2 aneh pun tak lagi saya dengarkan, leher & punggung yang tadi nya berat seketika hilang. Sampai dibawah saya liat pemukiman warga, melihat cahaya yang tidak kulihat saat tadi di hutan rasanya lega.
Sebelum mencapai BC Palutungan yg beberapa puluh meter lg, saya ditolong warga Palutungan dan disuruh beristirahat, lalu menginap dirumahnya utk mengembalikan kondisi badan, diberi pakaian kering dan makan. Karena saat itu hujan badai disertai petir dan mungkin krn ia melihat keadaan sy yg basah kuyup, menggigil, dan kotor krn beberapa kali terpleset. Saya sampai di bawah/BC sekitar jam 17:30 sore. Bayangkan! Sy turun dr puncak jam 15:30 Sampai ke BC Palutungan jam 17:30 (cuma satu setengah jam). Saya benar2 tdk percaya, warga disitupun tak ada yg percaya, tp mereka sdh tdk merasa heran lg, Krn menurut mereka hal tsb sdh biasa terjadi.
Malamnya saya tdk bisa tidur, krn sangat khawatir akan keadaan teman sy yg 10 org lg diatas sana. Ketika sya hendak memaksakan diri utk bertindak/setidaknya melapor ke ranger setempat akan tetapi selalu ditahan warga yg menolong saya, dikarenakan hujan besar dan petir belum mereda, (sebelumnya sy mengucapkan sangat2 terimakasih kepada kang Danu sekeluarga). Dan benar saja firasat saya dilain tempat ada kejadian yg tdk terduga. Diceritakan menurut mereka saat sy tersesat. Bermula dari 3 orang yakni: Egi, dadan, dan Harri turun lebih dlu utk melapor ke BC Apuy bahwa sy hilang. Tinggal sisa 7 org lg ditenda tempat kita camp: Ricky, Aries, Eva, Fitri, galih, Alfi & Tiyas. Malamnya ditenda menurut mereka saat itu keadaan hujan besar & suasana lg sedih krn sya belum kunjung terlihat & diketahui keadaannya & menduga bahwa sy jatuh ke jurang atau lebih buruk lagi. pikiran mereka jd kalang kabut, sampai diantara 7 org ini, yakni Fitri kesurupan sampai 3x. Dan suasana jd tambah panik, teman kami memegangi tangannya yg terus berontak & berteriak2 sedang teman yg lain ketakutan, suasana jd panik & kacau. Beruntung teman kami, Ricky yg ternyata saya jg baru tau. Ia sedikit bisa menangani kejadian mistis ini padahal menurutnya sebelumnya ia tdk pernah sekalipun menangani hal2 sprti ini. Seolah-olah ada dorongan utk menjadi paranormal dadakan.
Diceritakan Ricky mahluk halus itu berbincang kepadanya menyampaikan sesuatu & Alhamdulillah Ricky bisa menangani nya, mahluk halus itu benar2 pergi. Esok harinya ranger baru bisa datang menjemput mereka karena malam hari hujan sangat lebat disertai petir yg terus2 menggelegar. Dan mengabarkan bahwa saya(Rizal) sdh diketahui keberadaannya sehat & selamat serta sudah berada di BC Palutungan. Saat pulang sy janjian utk dijemput di pasar Cikijing Majalengka. jarak tempuh dr Palutungan ke apuy lumayan jauh berbeda (dari Apuy ke Palutungan kira-kira 2,5 jam perjalanan) Senang rasanya bertemu kembali dgn mereka sehat & selamat. perasaan sedih, senang, campur aduk. Terharu saya saat itu, sebagian lain sampai menangis bahagia memeluk satu persatu. Kami lanjutkan utk pulang kerumah. Rindu rasanya pulang kerumah utk bertemu keluarga.
Semua kejadian ini tak pernah membuat saya kapok utk naik gunung. Setiap gunung yg sya daki mempunyai cerita berbeda, dan dr semua itu kita bisa mengambil pelajaran, contoh nya saat saya tersesat di Ciremai, saya tau bahwa teman saya benar2 peduli saya. Mereka menganggap sy a sprti keluarga. pdhl tiap2 kami dari, hanya dipertemukan di pendakian. Dan sya bangga kpd semua teman saya.

bagi kalian yang mempunyai cerita mistis / horror bisa email ke hayyirosyada@gmail.com untuk di publikasikan
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

Tasty Treats
Travel Journal

Categories

  • explorehiking 2
  • kedaimistis 5
  • serbaserbi 1
  • tripwisata 1

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger
Support : Copyright © 2013. hayyi rosyada - All Rights Reserved Template ModifybyCreating

Arquivo do blog

  • 2018 2
    • Desember 1
      • KEJADIAN MISTIS DI GUNUNG CIREMAI
    • September 1
  • 2017 5
    • Juli 5

Laporkan Penyalahgunaan

Oddthemes

Random Products

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates